Setelah Ditandu ke Rumah Sakit, Karmila Meninggal dan Dipulangkan dengan Cara Sama

Setelah Ditandu ke Rumah Sakit, Karmila Meninggal dan Dipulangkan dengan Cara Sama

CELOTEHMUDA.COM — Karmila (22), warga Dusun Paleleng, Desa Kaseralau, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, yang sempat viral karena harus ditandu melewati jalan rusak untuk mendapatkan perawatan medis, akhirnya meninggal dunia. Ia menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Wahidin Makassar, Senin (31/3/2025) pukul 09.00 WITA.

Baca Juga : Bermodus Mediasi Rumah Tangga, Pria di Pinrang Sekap dan P3rk0s4 Wanita hingga Hamil

“Iya, meninggal dunia di RS Wahidin,” kata Suparman, salah satu anggota keluarga Karmila.

Menurut Suparman, Karmila telah menderita penyakit yang hingga kini belum diketahui jenisnya. Ia mengalami gangguan di bagian tenggorokan dan telah berjuang melawan penyakit itu selama sekitar satu tahun.

“Ia sudah lama sakit, sekitar setahunan. Tapi kami tidak tahu pasti penyakitnya apa,” ujar Suparman.

Baca Juga : Polres Pinrang Gelar Operasi Cipta Kondisi, Puluhan Botol Miras Disita

Yang lebih memilukan, jenazah Karmila harus kembali ditandu menggunakan bambu dan sarung untuk dipulangkan ke kampung halamannya.

Penyebabnya sama seperti saat ia dibawa berobat: akses jalan yang rusak parah hingga tak memungkinkan mobil ambulans melintas.

“Ditandu lagi, karena kan tidak bisa ambulans masuk karena kondisi jalan,” ungkap Suparman.

Sebelumnya, kisah Karmila telah menyita perhatian publik ketika video yang memperlihatkan dirinya ditandu warga melewati jalan tanah yang belum diaspal viral di media sosial. Ia terpaksa dibawa ke RSUD Massenrempulu Enrekang lantaran Puskesmas Batulappa, yang berjarak 30 km, sulit diakses akibat kondisi jalan yang rusak parah.

Baca Juga : Kunjungan Berujung Penangkapan! Wanita Ini Ketahuan Selundupkan Narkoba ke Lapas

Kepala Desa Kaseralau, Badaruddin, mengungkapkan bahwa persoalan infrastruktur ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Minimnya alokasi dana untuk perbaikan jalan membuat warga di dusun tersebut harus bertaruh nyawa setiap kali membutuhkan layanan kesehatan darurat.

“Jarang sekali kita dapat APBD, yang kita pakai sebagian besar dana desa, tapi kan dibatasi. Kalau daerah Paleleng itu tidak bisa dilewati mobil, apalagi kalau musim hujan, susah sekali,” jelasnya.

Bahkan, menurut Badaruddin, sebagian besar warga di Kaseralau lebih memilih berobat ke Kabupaten Enrekang ketimbang ke fasilitas kesehatan di wilayahnya sendiri, lantaran akses ke Enrekang lebih baik meskipun beda kabupaten.

“Kalau ada orang sakit, kebanyakan ke Enrekang karena jalannya lumayan bagus. Setiap tahun kita laporkan mengenai jalan ini, dimasukkan di musrenbang, tapi ya begitu,” tambahnya.

Baca Juga : Wanita Toraja Ditemukan Tewas Tergantung di Indekos Makassar, Ada Kejanggalan?

Kematian Karmila bukan sekadar kabar duka bagi keluarga, tetapi juga menjadi pengingat akan urgensi perbaikan infrastruktur di wilayah terpencil seperti Batulappa.

Warga berharap pemerintah segera turun tangan agar tak ada lagi nyawa yang melayang akibat keterbatasan akses kesehatan.

“Kami hanya ingin jalan ini diperbaiki. Kalau ada yang sakit, biar bisa cepat dibawa ke rumah sakit. Tidak harus ditandu seperti ini lagi,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.

Kasus Karmila menjadi simbol perjuangan masyarakat pelosok yang masih harus berhadapan dengan keterbatasan infrastruktur di era modern ini.

Editor : Salman Alfarisi

 

Karmila (22), warga Dusun Paleleng, Desa Kaseralau, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, yang sempat viral karena harus ditandu melewati jalan rusak untuk mendapatkan perawatan medis, akhirnya meninggal dunia. Ia menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Wahidin Makassar, Senin (31/3/2025) pukul 09.00 WITA.

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *