Makassar Gandeng Google, Percepat Transformasi Digital Pendidikan

31 Mei 2025 | oleh Celotehmuda.com

Makassar Gandeng Google, Percepat Transformasi Digital Pendidikan
Bagikan artikel ini:

CELOTEHMUDA.COM – Kota Makassar menapaki babak baru dalam dunia pendidikan. Pemerintah kota di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin resmi menggandeng Google for Education untuk mempercepat transformasi digital pendidikan melalui kolaborasi strategis yang menyasar langsung pada guru dan siswa.

Baca Juga : Makassar Darurat Sampah! Wali Kota Appi Cari Solusi Lewat Program Nasional Rp100 Miliar

Langkah besar ini diwujudkan melalui pemanfaatan perangkat Chromebook, platform belajar.id, serta pelatihan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dengan kurikulum. Kolaborasi ini bukan sekadar program pelatihan, tetapi disiapkan sebagai ekosistem pembelajaran teknologi jangka panjang.

Baca Juga: Bupati Sidrap Hadir Langsung Dukung Syaqirah di Final Audisi D’Academy 7

“Dengan program ini, maka pelatihan guru dan didukung infrastruktur memadai, Kota Makassar siap menjadi pusat inovasi pendidikan digital di Indonesia,” tegas Munafri yang akrab disapa Appi saat menerima kunjungan Education Specialist Google Indonesia, M. Edward Ranggong, di Balai Kota Makassar, Senin (26/5/2025).

Target Sekolah Digital di Setiap Kecamatan
Pemerintah Kota Makassar tak ingin berhenti pada seremoni kerja sama. Appi menegaskan, pihaknya menargetkan pendirian sekolah unggulan berbasis teknologi di setiap kecamatan mulai tahun ajaran 2025. Untuk jenjang SD, satu sekolah digital akan diterapkan di setiap kecamatan untuk kelas 4 hingga 6. Sementara untuk SMP, implementasi akan difokuskan di lima kecamatan berdasarkan daerah pemilihan (dapil), mencakup seluruh jenjang kelas 1 hingga 3.

Baca Juga : Iuran Sampah Rp0 untuk Warga Berdaya Listrik 450–900 VA di Makassar

Khusus untuk sekolah digital ini, guru-guru yang telah mengantongi sertifikasi digital akan diprioritaskan untuk mengajar. Pemerintah kota bahkan menyiapkan insentif tambahan sebagai bentuk apresiasi atas peran strategis mereka dalam transisi pendidikan digital.

“Anak-anak dari pulau pun akan kita fasilitasi untuk bisa masuk dalam sekolah digital ini,” ujar Appi, yang juga menekankan pentingnya pemetaan kebutuhan guru dan sebaran murid sebelum implementasi penuh dilakukan.

Google Bidik Satu Juta Guru, Platform AI Gemini Dilirik
M. Edward Ranggong menjelaskan, kerja sama ini merupakan bagian dari program nasional Google Indonesia yang menargetkan pelatihan AI kepada satu juta guru dalam tiga tahun. Pelatihan tersebut akan menggunakan platform berbasis AI bernama Gemini, yang telah dirancang khusus untuk mendampingi pendidik dalam menciptakan pengalaman belajar interaktif dan adaptif.

Baca Juga : Pemerintah Kota Makassar Umumkan Kebijakan Pembebasan Retribusi Sampah untuk Masyarakat Miskin Ekstrem

Sebagai penunjang, Google melalui Dinas Pendidikan juga memfasilitasi perangkat Chromebook laptop yang diklaim memiliki keamanan tinggi dan efisiensi pembelajaran. Perangkat ini hanya dapat diakses melalui akun belajar.id, sehingga mencegah penggunaan di luar konteks pendidikan. Di sejumlah kota seperti Madiun, siswa bahkan diperkenankan membawa Chromebook ke rumah.

Baca Juga: KKSS Gaspol! Resmi Dikukuhkan, Siap Bangun Sekolah & Pangan Nasional

“Chromebook juga bisa dipakai bergantian oleh siswa berbeda, selama mereka memiliki akun belajar.id masing-masing,” jelas Edward. Ia menambahkan bahwa Chromebook telah terintegrasi langsung dengan sistem ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer), sehingga otomatis masuk ke mode ujian saat diperlukan.

Solusi untuk Sekolah Tertinggal: Chrome OS Flex
Tak hanya sekolah dengan fasilitas baru, Google juga memperkenalkan Chrome OS Flex, sistem operasi ringan yang bisa diinstal pada perangkat lama agar dapat difungsikan kembali. Langkah ini diharapkan menjadi solusi bagi sekolah yang belum mampu membeli perangkat baru, sehingga inklusi teknologi bisa dirasakan merata.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Tunjuk Sembilan Pejabat Pelaksana Tugas untuk Stabilitas Pemerintahan

“Lebih dari 700 ribu guru telah mengikuti pelatihan, dan 25 ribu guru telah bersertifikasi Google, termasuk 47 di antaranya berasal dari Makassar,” tambah Edward.

Target Menjadi Sekolah Rujukan Google
Makassar juga berpeluang menjadi bagian dari program Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG) program unggulan Google yang ditujukan bagi sekolah negeri. Program ini memberikan pendampingan langsung, hak menggunakan logo Google, dan akses kolaborasi lintas negara seperti dengan sekolah-sekolah di Malaysia.

Baca Juga: COVID Comeback? Makassar Dapat 1, Tapi Aman!

Untuk menjadi KSRG, sekolah harus memenuhi sejumlah persyaratan:

Memiliki minimal 60 unit Chromebook yang digunakan aktif di dua kelas.

Setidaknya 30% dari tenaga pengajar bersertifikasi Google (Level 1, Level 2, Coach, atau Inovator).

Mampu menunjukkan praktik pembelajaran inovatif berbasis teknologi digital.

Menyatakan komitmen tertulis sebagai sekolah rujukan dan bersedia berbagi praktik baik.

Mengikuti proses sinkronisasi serta pendampingan langsung dari tim Google for Education Indonesia.

Baca Juga : Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham Tinjau Ruangan di Hari Pertama Bertugas

Program KSRG saat ini telah menjangkau 22 provinsi dan 49 kabupaten/kota di Indonesia, termasuk wilayah Sulawesi Selatan seperti Sinjai dan Soppeng. Daerah lain seperti Maros, Bantaeng, Parepare, dan Jeneponto juga dalam tahap persiapan. Dengan gerak cepat Pemerintah Kota Makassar, bukan tidak mungkin kota ini segera menyusul dan menjadi pusat transformasi digital pendidikan nasional.

“Kami berharap dalam waktu dekat, Kota Makassar juga bisa turut menyusul menjadi bagian dari transformasi digital pendidikan nasional melalui program KSRG,” pungkas Edward.

Editor : Salman Alfarisi