Ketika Dedi Mulyadi Disebut Jokowi-nya Sunda, Ini Faktanya

15 Mei 2025 | oleh Celotehmuda.com

Ketika Dedi Mulyadi Disebut Jokowi-nya Sunda, Ini Faktanya
Bagikan artikel ini:

CELOTEHMUDA.COM – Dua tokoh dengan pendekatan kepemimpinan yang merakyat, Dedi Mulyadi dan Joko Widodo (Jokowi), kerap dibandingkan publik. Meski sama-sama blusukan dan dekat dengan masyarakat, ternyata gaya keduanya sangat berbeda. Berikut beberapa fakta menarik yang memperlihatkan perbedaannya:

Baca Juga : Dibalik Peringatan Hardiknas, Ada Realita Pendidikan yang Terlupakan

1. Gaya Komunikasi: Terbuka vs Kalem

Dedi Mulyadi dikenal vokal, suka berdialog langsung, bahkan berani adu argumen di depan publik.

Jokowi cenderung kalem, lebih memilih pernyataan singkat dan menghindari debat terbuka.

2. Respons terhadap Kritik

Dedi biasanya akan langsung menanggapi kritik secara verbal, bahkan dalam suasana panas.

Jokowi lebih memilih pendekatan diam atau simbolik, dengan respons seperlunya.

3. Aksi Blusukan

Keduanya sama-sama rajin blusukan. Bedanya, Dedi sering tampil spontan dan langsung menyapa masyarakat tanpa protokoler panjang.

Baca Juga: Jejak Langkah Munir di Lorong-Lorong Keadilan

Baca Juga: Wajib Tahu! Tahapan Pendaftaran SPMB SMA dan SMK di Sulsel untuk Tahun Ajaran Baru

Baca Juga : Alfamart dan Indomaret, Dua Ritel Serupa Tapi Tak Sama

Jokowi juga turun ke lapangan, namun lebih tertata dan menjaga simbol kepemimpinan nasional.

4. Popularitas di Daerah

Dedi Mulyadi kini disebut-sebut sebagai salah satu kepala daerah terpopuler di Indonesia, terutama karena aksinya yang konsisten di media sosial.

Jokowi mulai populer sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo, lalu melejit saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

5. Latar Belakang Sosial-Budaya

Dedi berasal dari etnik Sunda dan berhasil menonjol dalam dominasi politik nasional yang didominasi tokoh-tokoh Jawa.

Jokowi berasal dari Solo, Jawa Tengah, dan memiliki latar belakang pengusaha mebel.

6. Citra yang Dibangun

Dedi membangun citra sebagai pemimpin tegas, responsif, dan sangat membumi.

Baca Juga : Dibangun 1955, Masjid Raya Sengkang Simpan Fakta yang Tak Banyak Orang Tahu

Jokowi membangun citra sebagai pemimpin sederhana, tenang, dan dekat dengan rakyat kecil.

7. Panggung Politik Nasional

Dedi perlahan menapaki panggung politik nasional dari jalur daerah dengan daya tarik personal yang kuat.

Jokowi adalah contoh sukses politisi daerah yang naik menjadi Presiden lewat pendekatan populis yang konsisten.

Meski sama-sama dianggap pemimpin rakyat, Dedi Mulyadi dan Jokowi punya gaya dan karakter kepemimpinan yang berbeda. Perbedaan ini menjadi warna tersendiri dalam politik Indonesia, memberikan publik pilihan gaya pemimpin sesuai harapan dan kebutuhan zaman.

Editor : Salman Alfarisi