Gagal Bawa Uang Panai, Rumah Pria Pelamar di Jeneponto Diserang Keluarga Perempuan

CELOTEHMUDA.COM — Sebuah rumah di Dusun Embo, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, diserang dan dirusak oleh sekelompok orang pada Sabtu malam (5/4/2025), sekitar pukul 21.30 Wita.

Baca Juga : Paris Yasir – Islam Iskandar Resmi Menang Pilkada Jeneponto Setelah MK Tolak Gugatan Paslon Nomor 3

Penyerangan dipicu oleh ketidakhadiran pihak pria dalam acara penyerahan uang panai yang telah disepakati sebelumnya.

Kepolisian menyebut peristiwa bermula ketika keluarga perempuan merasa kecewa karena pihak pria, yang telah mengajukan lamaran, tidak hadir pada waktu yang dijanjikan untuk membawa uang panai dan seserahan.

Kekecewaan itu memicu kemarahan yang berujung pada tindakan perusakan rumah milik orang tua pihak laki-laki.

“Menurut pihak perempuan, acara seharusnya berlangsung kemarin. Tapi pihak laki-laki tidak datang seperti yang dijadwalkan,” jelas Kapolsek Tamalatea, AKP Suardi.

Baca Juga : Paris Yasir, Islam Iskandar (PASMI) unggul dalam pilkada jeneponto 2024

Rumah yang menjadi sasaran amuk massa diketahui milik Darma, orang tua Miko, pria yang sebelumnya telah melamar seorang perempuan dari keluarga pelaku penyerangan. Dalam insiden tersebut, Miko beserta keluarganya tidak berada di rumah.

Video detik-detik penyerangan sempat beredar luas di media sosial, menunjukkan sejumlah orang mendatangi dan merusak rumah sambil berteriak dan terlibat cekcok.

Salah satu suara perempuan terdengar menyindir pihak laki-laki yang dianggap tidak mampu memenuhi kewajiban adat.

Pihak keluarga pria telah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Tamalatea untuk diproses secara hukum.

“Saat ini orang tua dari pihak laki-laki sudah datang ke kantor untuk melapor,” tambah AKP Suardi.

Baca Juga : Bupati dan Wakil Bupati Wajo Resmikan Pabrik Beras Baru SS 577, Dukung Penuh Kemajuan Sektor Pertanian

Dalam tradisi Bugis-Makassar, uang panai merupakan bentuk penghormatan dari pihak laki-laki kepada keluarga perempuan dalam prosesi pernikahan. Ketidaksesuaian atau ketidakhadiran dalam pelaksanaannya kerap memicu persoalan sosial, seperti yang terjadi dalam kasus ini.

Editor : Salman Alfarisi