Makassar, Celotehmuda.com – Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan resmi menerbitkan kebijakan baru yang mewajibkan seluruh guru, tenaga pendidik, dan siswa beragama Islam di jenjang SMA/SMK/SLB untuk menghafal Al-Qur’an Juz 30. Kebijakan ini mulai berlaku pada tahun ajaran 2025/2026, sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Nomor 100.3.4/3300/DISDIK tertanggal 7 Juni 2025.
Baca Juga : Operasi Pencarian Jalan Terus! 3 Kru KLM Asia Mulia Belum Kembali
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari langkah pembinaan karakter dan penguatan nilai-nilai keagamaan di lingkungan sekolah, serta upaya memberantas buta aksara Al-Qur’an di kalangan pelajar dan tenaga pendidik.
“Ini adalah program lanjutan terkait pemberantasan buta aksara Al-Qur’an di Sulsel,” ujar Iqbal, dikutip dari pernyataan resminya baru-baru ini.
Ia menegaskan bahwa meskipun program ini bersifat wajib, capaian hafalan tidak dijadikan syarat kelulusan atau kenaikan kelas, dan tidak disertai sanksi bagi yang belum memenuhi target.
“Bukan program ini yang menentukan apakah seseorang lulus atau tidak. Tapi program ini diwajibkan karena dalam keberagamaan, membaca Al-Qur’an merupakan kewajiban,” jelasnya.
Baca Juga : Presiden Prabowo Resmi Bubarkan Satgas Saber Pungli Lewat Perpres 49/2025
Dalam pelaksanaannya, guru dan tenaga kependidikan Muslim diminta menghafal Juz 30 selama tahun ajaran berjalan. Kepala sekolah diberi kewenangan untuk mengatur jadwal penyetoran hafalan, yang bisa dilakukan secara berkala, misalnya setiap hari Jumat.
Sementara bagi siswa, program hafalan dirancang bertahap:
Kelas X: wajib hafal Juz 30.
Kelas XI: melanjutkan hafalan Juz 29.
Kelas XII: minimal hafal Juz 30 hingga lulus.
Kegiatan hafalan ini dapat dilaksanakan melalui jalur ekstrakurikuler keagamaan, program tahfiz Al-Qur’an, maupun pembinaan keislaman rutin di sekolah.
Iqbal berharap, pembiasaan membaca dan menghafal Al-Qur’an dapat membentuk karakter religius, memperkuat akhlak mulia, dan menjadi benteng moral siswa di tengah perkembangan zaman.
Baca Juga : Warga Berlin Serukan Perdamaian di Tengah Meningkatnya Ketegangan Iran-Israel
“Kita berharap para siswa bisa rutin membaca dan menghafal Al-Qur’an guna memperkuat karakter dan moral mereka dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Kebijakan ini mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian besar pihak sekolah menyatakan dukungan dan kesiapan mengikuti arahan, namun juga berharap adanya pendampingan teknis serta pelatihan tambahan bagi guru dan siswa dalam mengimplementasikan program secara efektif.
Salman Alfarisi