CELOTEHMUDA.COM — Google baru saja menghapus lebih dari 10 ribu akun Google Maps yang terindikasi sebagai bisnis palsu dan akun yang diretas.
Baca Juga : Rekening Terkuras Saat Mudik? Kenali Modus Phishing yang Mengintai Anda
Langkah ini diambil setelah muncul laporan dari sebuah bisnis di Texas yang menemukan identitas mereka disalahgunakan di layanan peta digital tersebut.
Menanggapi kasus ini, Google mengakui bahwa skema penipuan semacam ini semakin berkembang, terutama dalam layanan yang disebut sebagai vertikal paksa.
“Setelah kami diberitahu soal penipuan, kami melakukan upaya ekstrem melakukan identifikasi iklan palsu serupa,” kata Halimah DeLaine Prado, penasihat umum Google.
Baca Juga : Meta Soroti Isu Pembatasan Akses Media Sosial oleh Komdigi
Para penipu tidak hanya membuat akun palsu, tetapi juga memanfaatkan media sosial dan agen untuk memperluas jangkauan kejahatan mereka. Salah satu taktik yang digunakan adalah membuat daftar bisnis fiktif di Maps, terutama untuk layanan yang sering dibutuhkan dalam situasi mendesak, seperti tukang kunci dan perusahaan derek.
Setelah pengguna mencoba menghubungi bisnis yang mereka temukan di Maps, panggilan bisa dicegat dan diarahkan ke nomor yang dikendalikan oleh penipu. Di titik ini, korban akan dikenakan tarif yang jauh lebih tinggi dibandingkan harga normal.
Menanggapi tren penipuan ini, pakar keamanan siber dari Digital Trust Institute, Andika Pradana, menilai bahwa metode ini mencerminkan evolusi kejahatan digital yang semakin terstruktur.
Baca Juga : Apple Siap Rilis MacBook Air M4, iPhone SE, dan iPad Generasi Terbaru pada 2025
“Penipu kini tak lagi sekadar mengandalkan manipulasi data, tapi juga memanfaatkan algoritma pencarian dan kepercayaan publik terhadap platform seperti Google Maps,” ujar Andika.
Google menyarankan pengguna untuk lebih berhati-hati saat mencari layanan di Maps. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
1. Periksa URL dan Nomor Kontak – Pastikan situs web dan nomor telepon yang tercantum benar-benar milik perusahaan yang dimaksud.
2. Curigai Permintaan Informasi Pribadi – Hindari berbagi data sensitif jika diminta secara tidak wajar.
3. Cek Sumber Informasi – Bandingkan informasi dengan sumber lain, termasuk situs resmi atau ulasan pengguna terpercaya.
4. Laporkan Kejanggalan – Jika menemukan indikasi bisnis palsu, segera laporkan melalui fitur yang tersedia di Google Maps.
Baca Juga : Hati-hati! Malware Pembobol Rekening Bersembunyi di Undangan Pernikahan Digital
Google berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan di layanan petanya agar dapat memberikan pengalaman yang lebih aman bagi pengguna.
Editor : Salman Alfarisi