Wajo Terapkan Terapi Pencegahan TB untuk Warga Berisiko Tinggi

23 Juli 2025 | oleh Celotehmuda.com

Wajo Terapkan Terapi Pencegahan TB untuk Warga Berisiko Tinggi
Bagikan artikel ini:

Celotehmuda.com, Wajo – Pemerintah Kabupaten Wajo melanjutkan upaya penanggulangan tuberkulosis (TB) dengan fokus pada Terapi Pencegahan TB (TPT) untuk warga berisiko tinggi.

Meskipun angka kasus TB di Wajo masih cukup tinggi, dengan 601 kasus terkonfirmasi hingga Juni 2025, Dinas Kesehatan Wajo tetap optimistis bahwa penurunan angka kasus dapat terus dicapai dengan pendekatan pencegahan yang lebih terstruktur.

Baca Juga: Sengkang Silk Fashion Carnaval 2025 Jadi Ajang Promosi Tenun Sutra Khas Wajo ke Dunia

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, drg. Armin, menyampaikan bahwa meskipun kasus masih tinggi, ada tren penurunan.

“Memang kasus kami tinggi, tapi tren sudah mulai menurun. Active Case Finding kami lakukan di 20 Puskesmas dengan target 3.000 sasaran. Kami juga aktif dalam Terapi Pencegahan TB untuk warga berisiko tinggi,” ujarnya.

TPT ini menjadi bagian dari upaya untuk mengurangi penyebaran TB sebelum berkembang menjadi penyakit aktif.

Terapi Pencegahan TB (TPT) di Kabupaten Wajo difokuskan pada kelompok yang berisiko tinggi, seperti kontak erat pasien TB aktif dan warga dengan kondisi medis tertentu yang lebih rentan terhadap penyakit ini. Program ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan penularan di kalangan individu yang berisiko tinggi.

Selain itu, Dinas Kesehatan Wajo juga melakukan pendekatan aktif melalui skrining di berbagai fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Melalui Festival Danau Tempe, Pemkab Wajo Ingin Tunjukkan Citra Daerah yang Maju dan Harmonis

“Kami melakukan aktif skrining di 20 Puskesmas untuk menemukan kasus lebih awal. Itu salah satu strategi penting untuk menekan angka penularan,” tambah drg. Armin.

Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan dini dan pencegahan juga terus digencarkan. drg. Armin menambahkan,

“Kami mengharapkan masyarakat lebih proaktif dalam memeriksakan diri, terutama mereka yang berada di kelompok berisiko tinggi.”

Meskipun ada penurunan jumlah kasus TB dari 1.182 pada tahun 2024 menjadi 601 pada Juni 2025, drg. Armin menegaskan bahwa penurunan ini masih membutuhkan kerja keras.

Baca Juga: Andi Bayuni: Proyek Jalan Lajokka–Macero Jangan Sampai Jadi Mubazir

“Meskipun ada penurunan, angka ini masih terlalu tinggi. Kami harus terus bekerja keras agar angka kasus terus turun,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Wajo juga mengajak semua elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam penanggulangan TB. Dengan dukungan masyarakat, diharapkan penurunan angka kasus TB di Wajo dapat tercapai lebih optimal dalam waktu dekat.

Editor : Salman Alfarisi