CELOTEHMUDA.COM – Serangan rudal balistik terbaru yang diluncurkan Iran menghantam sebuah rumah sakit di kota Be’er Sheva, Israel, pada Kamis (19/6/2025), menandai eskalasi baru dalam konflik berkepanjangan antara kedua negara. Rudal yang digunakan dalam serangan ini adalah jenis Sejjil, rudal balistik jarak menengah bermesin bahan bakar padat, yang dikembangkan Iran dan dikenal sulit dideteksi serta dicegat.
Baca Juga : Warga Berlin Serukan Perdamaian di Tengah Meningkatnya Ketegangan Iran-Israel
Serangan tersebut terjadi dalam gelombang ke-12 dari operasi militer Iran bertajuk True Promise 3. Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengonfirmasi bahwa rudal yang digunakan merupakan rudal Sejjil, yang memiliki jangkauan hingga 2.500 kilometer dan membawa hulu ledak seberat 1.000 kilogram.
“IRGC mengumumkan bahwa rudal balistik yang digunakan malam ini dalam gelombang ke-12 operasi True Promise 3 adalah dari jenis Sejjil,” tulis seorang pejabat militer Iran melalui pernyataan di platform X (dulu Twitter).
Rudal tersebut menghantam Soroka Medical Center, rumah sakit terbesar di Be’er Sheva, menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dan infrastruktur medis. Untungnya, berkat evakuasi yang dilakukan beberapa jam sebelumnya, tidak ada korban jiwa dilaporkan, namun sedikitnya 50 orang mengalami luka ringan, termasuk staf medis dan warga sekitar.
Baca Juga : Lima Pekerja Migran Indonesia Ditembak di Malaysia, Kemenlu RI Minta Penjelasan
Pemerintah Israel langsung mengecam serangan tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut Iran sebagai “tirani di Teheran” dan berjanji bahwa mereka akan “membayar harga penuh” atas serangan terhadap fasilitas sipil.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, juga mengeluarkan pernyataan tegas: “Serangan terhadap rumah sakit adalah kejahatan perang dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.”
Iran berdalih bahwa target mereka adalah fasilitas militer dan intelijen Israel yang berada di sekitar rumah sakit, namun berbagai pihak menilai bahwa dalih tersebut tidak dapat diterima.
“Menyerang rumah sakit merupakan pelanggaran hukum internasional,” tegas Prof. A. Mark Clarfield dari Ben-Gurion University.
Baca Juga : Indonesia dan India Jalin Aliansi Strategis di Bidang Digital
Serangan ini memicu kekhawatiran internasional akan kemungkinan pembalasan besar dari Israel. Beberapa analis mengingatkan bahwa Israel bisa saja menargetkan infrastruktur penting Iran, termasuk situs nuklir dan pangkalan militer strategis.
Dengan semakin tingginya eskalasi, dunia kini menanti bagaimana Israel akan merespons secara militer atas serangan yang dianggap sebagai titik balik dalam konflik Iran–Israel. Komunitas internasional pun mulai menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri demi mencegah perang terbuka yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.
Salman Alfarisi