CELOTEHMUDA.COM – Sebuah potret lawas memperlihatkan sosok Peutoeha Diblang, seorang pejuang rakyat Aceh asal Idi Rayeuk, tengah menghadapi proses hukuman oleh tentara kolonial Belanda.
Wajahnya tampak jelas menanggung bekas luka mendalam akibat tetakan kelewang sejenis pedang pendek khas serdadu Belanda menjadi saksi bisu kerasnya perang berkepanjangan antara Aceh dan Belanda.
Peutoeha Diblang merupakan salah satu dari ribuan pejuang Aceh yang mempertahankan tanah kelahiran dalam perang yang berlangsung selama 69 tahun, dari tahun 1873 hingga 1942.
Perang Aceh disebut sebagai konflik terpanjang dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, yang menelan banyak korban dan meninggalkan trauma kolektif di kalangan rakyat Aceh.
Luka akibat tebasan klewang yang diderita Peutoeha Diblang tak hanya mengubah bentuk fisiknya, terutama bagian hidung yang tak lagi utuh, tetapi juga menjadi simbol ketangguhan dan semangat pantang menyerah.
Meski menderita luka parah, ia berhasil bertahan hidup dan bangkit sebagai simbol perlawanan rakyat terhadap kolonialisme.
Potret Peutoeha Diblang kini menjadi salah satu bukti visual penting yang menggambarkan kekejaman perang kolonial dan keberanian rakyat Aceh.
Sejarah mencatat bahwa perjuangan rakyat Aceh tak pernah padam, bahkan saat menghadapi kekuatan militer Belanda yang jauh lebih unggul dalam persenjataan dan logistik.
Melalui jejak sejarah ini, generasi muda diingatkan kembali akan harga mahal yang harus dibayar demi kemerdekaan. Pejuang seperti Peutoeha Diblang menjadi pengingat bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hadiah, melainkan hasil dari pengorbanan luar biasa.
Editor : Salman Alfarisi