CELOTEHMUDA.COM – Penyelenggaraan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 kembali tercoreng oleh praktik kecurangan. Dari perjokian hingga penggunaan teknologi canggih, sejumlah pelanggaran berhasil diungkap oleh panitia dan pihak berwenang.
Baca Juga : Jangan Tertipu! Begini Cara Cek Keaslian Minyak Goreng yang Anda Beli
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, serta Panitia SNPMB, langsung mengambil langkah tegas. Pelaku kecurangan tidak hanya didiskualifikasi dari seleksi, tetapi juga diproses secara hukum, termasuk melalui koordinasi dengan Mabes Polri untuk kasus lintas wilayah.
“Kecurangan, apalagi dalam konteks akademik, adalah sesuatu yang sangat-sangat tidak bisa ditolerir,” tegas Menteri Pendidikan Tinggi, Brian Yuliarto, dikutip dari edukasi.okezone.com, Rabu (28/5/2025).
Modus Makin Canggih: Dari Kamera Tersembunyi hingga Remote PC
Panitia menyebut bahwa metode kecurangan tahun ini jauh lebih kompleks dibanding sebelumnya. Sejumlah peserta mencoba menyusupkan kamera kecil, menggunakan handphone tersembunyi, hingga mengendalikan perangkat ujian dari luar lokasi dengan sistem remote PC.
Ketua Umum SNPMB, Eduart Wolok, menegaskan bahwa semua pelaku yang terbukti terlibat akan langsung didiskualifikasi, termasuk peserta yang ketahuan usai ujian melalui analisis lanjutan.
“Kalau kecurangannya lintas provinsi, kita koordinasi dengan Mabes Polri. Yang lokal, kita proses bersama kepolisian daerah,” ungkap Eduart, sebagaimana dilaporkan oleh edukasi.okezone.com.
Mahasiswa Aktif Terlibat Joki, Sanksi Pemecatan Diberlakukan
Salah satu temuan yang mengundang perhatian publik adalah keterlibatan mahasiswa aktif dari kampus negeri favorit sebagai joki. Meski dikenal berprestasi, mahasiswa tersebut langsung dikenai sanksi pemecatan dari kampus.
Baca Juga : PPDB Resmi Berganti Nama Jadi SPMB, Sistem Zonasi Dihapus
“Mahasiswa itu pintar, dari jurusan favorit, tapi sudah dikeluarkan dari kampus karena terbukti jadi joki,” tambah Eduart.
Teknologi Face Recognition dan Analisis Jawaban Dipakai Telusuri Jaringan
Panitia juga memanfaatkan teknologi canggih untuk mendeteksi pelanggaran, termasuk face recognition, analisis kesamaan jawaban, dan hubungan antar peserta dari berbagai pusat UTBK.
“Kita tidak akan berhenti di sini. Deteksi kecurangan akan terus berjalan hingga proses daftar ulang selesai,” ujar Eduart.
Imbauan Moral: Pendidikan Harus Ditempuh dengan Kejujuran
Menutup konferensi, panitia mengingatkan peserta dan orang tua agar tidak tergoda oleh tawaran jasa curang, karena semua tindakan akan ditindak tegas. Mereka menekankan bahwa layanan joki dan kecurangan tidak akan ada jika tidak ada permintaan.
“Kami mengajak semua anak bangsa menempuh jalan yang jujur. Kecurangan hanya akan terus hidup bila ada yang menggunakan,” pungkas Eduart.
Hasil resmi SNBT 2025 dijadwalkan diumumkan pada Rabu, 28 Mei 2025 pukul 15.00 WIB melalui laman resmi dan 43 situs mirror yang telah disiapkan.
Editor : Salman Alfarisi / Sumber : edukasi.okezone.com