Pakai Akun Palsu, Penipu Asal Wajo Sasar Korban dari Malaysia

30 Juli 2025 | oleh Celotehmuda.com

Pakai Akun Palsu, Penipu Asal Wajo Sasar Korban dari Malaysia
Bagikan artikel ini:

Celotehmuda.com, Makassar – Kasus penipuan online lintas negara kembali terbongkar. Tiga warga Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, diringkus Tim Siber Polda Sulsel setelah terbukti menipu korban asal Malaysia melalui akun media sosial palsu.

Ketiga pelaku berinisial YH, TS, dan FN diketahui membuat akun Facebook yang menawarkan jasa tebakan nomor togel. Mereka mengaku sebagai warga Malaysia dan menyasar korban dari negara yang sama. Setelah mendapat respons, komunikasi dialihkan ke WhatsApp untuk melancarkan aksinya.

Baca Juga: Kasus Hoaks Kanibal Jadi Alarm Literasi Digital di Sulsel

“Korban diminta memilih angka, lalu diminta mentransfer uang dengan alasan biaya ritual seperti penyembelihan kambing atau sesajen,” jelas Katim Siber Polda Sulsel, AKP Andi Reza Pahlawan. Total kerugian korban dilaporkan mencapai Rp150 juta.

Selain modus togel, pelaku juga menjalankan skema penipuan melalui akun TikTok dengan menggelar giveaway palsu. Korban dijanjikan hadiah dengan syarat mengirimkan tangkapan layar dan menghubungi nomor WhatsApp yang sudah disiapkan pelaku.

Baca Juga: “Pemimpin Bukan Bos”: Aliyah Mustika Ilham Buka Hati Soal Arti Kepemimpinan dan Pengabdian

Setelah korban percaya, mereka diminta mentransfer uang untuk biaya pengesahan atau pajak hadiah. Jika korban mulai curiga atau menolak, pelaku langsung memutus komunikasi secara sepihak.

Ketiga pelaku diamankan di Jalan Bhayangkara Lorong 4, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulsel untuk proses hukum lebih lanjut. Polisi turut menyita sejumlah barang bukti, termasuk ponsel dan bukti transaksi rekening.

Kasus ini menjadi alarm bagi masyarakat akan bahaya penyalahgunaan media sosial sebagai alat kejahatan. Pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap tawaran online yang tidak masuk akal dan segera melapor jika menjadi korban.

Editor : Salman Alfarisi