Pasar Malam Dipindahkan ke Taman Padduppa: Harapan Baru, Kendala Lama
Sengkang, 7 Desember 2024 – Semilir angin sore di Taman Padduppa membawa suasana yang berbeda hari ini. Area hijau yang biasanya tenang kini dipenuhi aktivitas para pedagang yang memindahkan barang dagangan mereka. Pasar malam yang selama ini menjadi ikon Terminal Sawerigading telah resmi dipindahkan ke lokasi ini. Perubahan ini menghadirkan harapan baru bagi banyak pihak, namun juga menyimpan dinamika yang tak terhindarkan.

Harapan dari PemindahanBagi masyarakat sekitar Taman Padduppa, pemindahan pasar malam dianggap sebagai angin segar. Salah satu warga yang antusias adalah Arjuna, pemilik Warkop Alfa. Pria berusia 42 tahun itu sudah menjalankan usaha di sekitar Taman Padduppa selama hampir satu dekade.“Sejak pandemi, usaha kami sempat lesu. Pemindahan pasar malam ini menjadi peluang besar untuk menghidupkan kembali ekonomi di sekitar taman,” katanya sambil menyeduh kopi khas warkopnya.
Arjuna optimis lokasi yang lebih strategis ini akan menarik lebih banyak pengunjung, sehingga ekonomi lokal dapat kembali bergerak.Harapan serupa juga disampaikan oleh Aminah, seorang pedagang pakaian. “Di Terminal Sawerigading, pengunjung sudah mulai berkurang karena lokasinya agak jauh dari pusat keramaian. Tapi di sini, saya yakin akan lebih ramai karena dekat dengan pusat aktivitas warga,” ujarnya sembari menata barang dagangan di atas tikar.

Kendala Rebutan Lahan Namun, di balik optimisme itu, masalah baru muncul. Pemindahan mendadak ini belum diikuti dengan pengaturan lahan yang memadai. Akibatnya, para pedagang terlihat sibuk memperebutkan lokasi strategis untuk berjualan. Sebagian bahkan membawa tali untuk mengikat area tertentu atau menggunakan cat untuk menandai tempat yang mereka klaim.Pantauan tim Celoteh menunjukkan beberapa pedagang bersitegang di sekitar jalan masuk Taman Padduppa. “Ini tempat saya dulu waktu di Sawerigading, jadi saya pindahkan ke sini,” ujar seorang pedagang mainan yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, pedagang lain tak kalah ngotot mempertahankan area yang dianggapnya milik bersama.Kondisi ini membuat suasana sedikit kacau. Tenda-tenda terlihat berdiri tak beraturan, sementara barang dagangan tergeletak tanpa ada kepastian tempat. “Kami butuh pengaturan dari pengelola. Kalau dibiarkan seperti ini, pasti ribut terus,” keluh Sukri, pedagang makanan ringan.
Tanggapan Warga dan Pengelola Warga sekitar mulai khawatir jika konflik antar pedagang terus berlanjut, hal ini justru akan merusak suasana pasar malam yang selama ini dikenal meriah dan penuh kehangatan. “Pasar malam itu kan tempat hiburan, tempat orang berkumpul dengan keluarga. Kalau ribut terus, pengunjung malah malas datang,” ujar Wati, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar Taman Padduppa.Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola pasar malam belum memberikan keterangan resmi. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa rencana pengaturan ulang lahan akan segera dilakukan. “Kami akan menyiapkan denah resmi dan memastikan pembagian lahan yang adil bagi semua pedagang,” kata seorang petugas yang enggan disebutkan namanya.

Harapan untuk Pasar Malam PadduppaDi tengah kekisruhan itu, masyarakat tetap menaruh harapan besar pada pasar malam di Taman Padduppa. Sebagai salah satu ikon hiburan dan ekonomi rakyat, keberadaannya tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi pedagang, tetapi juga tempat interaksi sosial yang penting bagi warga Sengkang. “Semoga masalah ini cepat selesai, dan pasar malam di sini bisa kembali seperti dulu—ramai, tertib, dan membawa kebahagiaan,” kata Arjuna sambil menatap pengunjung yang mulai berdatangan.
Taman Padduppa kini menghadapi tantangan besar sebagai rumah baru pasar malam. Namun, dengan koordinasi yang baik antara pengelola, pedagang, dan warga, tempat ini berpotensi menjadi pusat keramaian baru yang menyatukan semua elemen masyarakat. Waktu akan membuktikan apakah harapan itu dapat terwujud.