Makassar Darurat Sampah! Wali Kota Appi Cari Solusi Lewat Program Nasional Rp100 Miliar

CELOTEHMUDA.COM – Kota Makassar tengah menghadapi krisis pengelolaan sampah. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) mengalami penumpukan yang sangat tinggi, sementara delapan unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang ada saat ini dinyatakan tidak berfungsi. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyebut kondisi ini sebagai masalah mendesak yang membutuhkan penanganan sistematis dan berkelanjutan.

“Yang bisa meredam kondisi saat ini yang proses penumpukan di TPA bisa dikelola secara efektif. Sehingga kami cari solusi, apalagi adanya program ini,” ujar Munafri dalam pertemuan bersama perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan pihak terkait, Kamis (25/05/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Makassar menjadi salah satu kota yang kini dilirik oleh Kementerian PU untuk mendapatkan dukungan dalam Indonesia Sustainable Waste Management Program (ISWMP) sebuah program strategis nasional untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan di kota-kota besar dan kawasan industri.

Komang Raka, dari Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Strategis Kementerian PU, mengungkapkan bahwa program ISWMP dirancang untuk menangani 100 ton sampah per hari dengan potensi investasi hingga Rp100 miliar. Namun, program ini belum tersentuh oleh banyak kota, termasuk Makassar.

“Di Kementerian sendiri ada program yang sebenarnya sudah berjalan sejak lama, tapi belum tersentuh. Padahal ini diperuntukkan bagi kota-kota besar,” ujarnya.

Salah satu syarat utama adalah kesiapan lahan untuk Pengolahan Sampah Terpadu (PTST). Komang menekankan bahwa secara teknologi, pengolahan dapat menghasilkan residu maksimal 12 persen bahkan bisa nol jika pengolahan dilakukan dengan sistem tinggi dan terpadu.

“Namun, angka 12 persen itu merupakan hasil negosiasi karena kemungkinan mengandung limbah B3 atau limbah medis,” tambahnya.

Sementara itu, Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Makassar juga dilaporkan menjadi titik masalah tersendiri. Dengan sistem yang tidak efisien, TPS justru menjadi pemicu kemacetan dan pencemaran visual.

Program ISWMP sendiri telah berjalan di beberapa kota seperti Depok, Bandung, Indramayu, Bali, dan Padang, dengan dukungan minimal Rp100 miliar. Untuk Makassar, menurut Komang, jatah tersebut akan dikoordinasikan lebih lanjut bersama Balai Wilayah.

“Nanti jatah untuk Kota Makassar kami akan koordinasikan dengan Balai. Pada saat itu nanti, kita akan bersama-sama melihat kondisi dan kebutuhannya secara langsung,” tandasnya.

Editor : Salman Alfarisi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *