Lima Pekerja Migran Indonesia Ditembak di Malaysia, Kemenlu RI Minta Penjelasan

Lima Pekerja Migran Indonesia Ditembak di Malaysia, Kemenlu RI Minta Penjelasan

Jakarta, 31 Januari 2025 – Lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) tewas dalam insiden penembakan yang dilakukan oleh Badan Penegakan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat pagi, 24 Januari 2025. Para pekerja migran tersebut diduga tengah berusaha keluar dari Malaysia secara ilegal.

Insiden ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Indonesia. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) telah menghubungi otoritas Malaysia untuk meminta klarifikasi terkait peristiwa tragis tersebut.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan laporan yang beredar, APMM melakukan patroli rutin di sekitar perairan Selangor ketika mendeteksi kapal yang diduga membawa PMI tanpa dokumen resmi. Aparat Malaysia kemudian berusaha menghentikan kapal tersebut, namun terjadi insiden yang berujung pada penembakan.

Juru bicara APMM mengklaim bahwa tembakan dilepaskan setelah kapal mencurigakan tersebut diduga melakukan manuver berbahaya dan menolak perintah berhenti. Namun, hingga kini belum ada keterangan resmi mengenai alasan penggunaan senjata yang berujung pada kematian lima orang.

Respons Pemerintah Indonesia

Kemenlu RI menyatakan keprihatinannya atas insiden ini dan telah meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur untuk melakukan investigasi lebih lanjut serta berkoordinasi dengan pihak berwenang di Malaysia.

Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan telah meminta pemerintah Malaysia untuk memberikan penjelasan yang transparan. Selain itu, kami juga akan memastikan bahwa hak-hak para korban dan keluarganya dipenuhi sesuai hukum yang berlaku,” ujar juru bicara Kemenlu RI.

Selain itu, Kemenlu RI juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak menggunakan jalur ilegal dalam bekerja ke luar negeri, mengingat risiko tinggi yang dapat terjadi dalam perjalanan.

Tanggapan Otoritas Malaysia

Pemerintah Malaysia, melalui APMM, menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan adalah bagian dari upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran imigrasi. Namun, mereka juga memastikan akan melakukan penyelidikan internal terkait insiden ini untuk mengetahui apakah ada pelanggaran prosedur dalam penggunaan kekuatan.

Keamanan perbatasan adalah prioritas kami, tetapi kami juga akan meninjau kembali tindakan yang telah diambil oleh petugas di lapangan,” kata perwakilan APMM dalam konferensi pers.

Desakan Investigasi Independen

Sejumlah organisasi hak asasi manusia (HAM) mendesak agar dilakukan investigasi independen terkait insiden ini. Mereka menilai bahwa penggunaan kekuatan mematikan terhadap pekerja migran harus diteliti secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada pelanggaran HAM yang terjadi.

Kami meminta pemerintah Malaysia untuk transparan dalam investigasi dan memastikan bahwa tindakan aparat tetap dalam koridor hukum serta menghormati hak asasi manusia,” kata perwakilan Amnesty International cabang Asia Tenggara.

 

Lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) tewas dalam insiden penembakan yang dilakukan oleh Badan Penegakan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat pagi, 24 Januari 2025.

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *