23 Januari 2025 | oleh Celotehmuda.com
Gunung Kawi, yang terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Malang, Jawa Timur, dikenal tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga kisah-kisah mistis yang menyelimuti kawasan tersebut. Gunung ini sering menjadi tujuan para pendaki, namun ada cerita menakutkan yang beredar, salah satunya adalah pengalaman Raditya dan tiga temannya yang mengalami kejadian horor saat mendaki gunung ini pada tahun 2015.
Raditya bersama Aldi, Murni, dan Angga berangkat dari Jakarta menuju Malang menggunakan kereta api malam, tiba di Malang pada pukul 5 pagi. Setelah beristirahat sebentar, mereka melanjutkan perjalanan menuju Dusun Gendogo, yang merupakan titik awal pendakian Gunung Kawi. Mereka memilih jalur pendakian via Keraton, meskipun jalur ini tidak sering digunakan oleh pendaki lain dan lebih menantang dibandingkan jalur populer lainnya seperti Batulicin.
Setelah melewati hutan lebat, Raditya mulai merasa tidak nyaman. Ia melihat bayangan samar yang berlari di antara pepohonan, namun ia memilih untuk tetap berpikir positif. Beberapa waktu kemudian, mereka tiba di sebuah makam tua yang diyakini sebagai makam Joko Kelono, seorang tokoh mistis di kawasan tersebut. Di dekat makam, mereka beristirahat dan mendirikan tenda. Kejadian aneh dimulai ketika Angga pergi untuk buang air kecil dan kembali dengan raut wajah yang tampak berbeda—seperti sedang melamun dan bersikap dingin.
Setelah insiden tersebut, perilaku Angga semakin aneh. Ia mulai menoleh ke kiri dan kanan seperti sedang mencari sesuatu, namun enggan menjelaskan lebih lanjut ketika ditanya. Ketegangan memuncak ketika mereka tiba di Puncak Batu Tulis dan Angga dengan santai mengatakan bahwa ia tidak ingin pulang dan ingin tinggal di gunung tersebut. Teman-temannya merasa panik dan marah, mencoba menenangkannya, namun Angga tetap bersikap dingin.
Pada malam itu, Raditya yang berjaga di dalam tenda mendengar langkah kaki di luar tenda, namun saat memeriksa, tidak ada siapa-siapa. Kejadian semakin menakutkan ketika Raditya melihat sosok perempuan bergaun emas duduk di atas tandu, ditemani beberapa pria berpakaian seperti pengawal. Ketakutan melanda Raditya yang segera masuk ke tenda dan membaca doa hingga akhirnya tertidur.
Pagi harinya, perjalanan dilanjutkan menuju Savana, namun Angga kembali menunjukkan perilaku yang aneh. Ia tiba-tiba berjalan menuju telaga dengan alasan melihat sosok perempuan misterius yang membutuhkan pertolongan. Raditya mencoba menariknya kembali dan menenangkannya, tetapi kejadian ganjil ini membuat mereka semakin waspada.
Ketiganya akhirnya memutuskan untuk turun dan meminta bantuan tim SAR setelah Angga tiba-tiba menghilang di perjalanan menuju Savana 2. Tanpa ada pemberitahuan, Angga tidak lagi berada di barisan belakang. Teman-temannya mencoba mencari dan memanggilnya, namun hasilnya nihil. Mereka kembali ke area sekitar Savana 1 dan pencarian berlanjut tanpa hasil. Tim SAR yang kemudian dikerahkan untuk mencari Angga juga tidak menemukan jejaknya.
Hingga kini, hilangnya Angga masih menjadi misteri. Cerita ini semakin mempertegas reputasi Gunung Kawi sebagai lokasi yang penuh misteri, dengan jalur pendakian yang jarang dilewati dan penuh dengan kisah-kisah mistis. Kejadian yang dialami Raditya dan teman-temannya menjadi pengingat bagi para pendaki agar selalu berhati-hati dan menghormati adat serta kepercayaan lokal saat menjelajahi gunung-gunung yang terkenal angker.
Gunung Kawi menyimpan banyak cerita yang belum terpecahkan, dan kisah mistis ini menjadi pelajaran berharga untuk para pendaki. Selain persiapan fisik dan perlengkapan yang matang, menjaga sikap dan menghormati alam serta adat setempat adalah hal yang sangat penting saat mendaki gunung yang penuh dengan kisah misteri.
