CELOTEHMUDA.COM — Beredarnya dugaan minyak goreng subsidi palsu di pasaran memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Tidak hanya merugikan secara ekonomi, konsumsi minyak goreng yang tidak memenuhi standar juga dapat berdampak serius bagi kesehatan.
Baca Juga : Geger! Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar Terungkap
Dr. Nur Wulandari, dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University, menegaskan bahwa pemalsuan minyak goreng masuk dalam kategori food fraud atau kecurangan pangan.
“Pemalsuan ini bukan hanya sekadar masalah ekonomi, tetapi juga ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat,” ujar Dr. Wulan dalam wawancara eksklusif.
Menurutnya, salah satu bentuk kecurangan yang ditemukan adalah pencampuran minyak goreng dengan minyak bekas pakai atau bahan lain yang menurunkan kualitasnya.
“Minyak goreng yang sudah dipakai berulang kali memiliki kandungan senyawa berbahaya, seperti asam lemak bebas dan radikal bebas, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis,” jelasnya.
Pakar pangan ini menyebutkan beberapa ciri minyak goreng yang patut diwaspadai:
1. Cepat berasap saat dipanaskan
2. Warna cepat berubah menjadi keruh dan gelap
3. Lebih kental dari minyak berkualitas baik
4. Mudah berbuih atau berbusa saat digunakan
5. Gorengan yang dihasilkan lebih berminyak dan tidak renyah
“Minyak goreng yang sudah rusak akan menghasilkan senyawa peroksida dan aldehida yang bersifat karsinogenik jika dikonsumsi dalam jangka panjang,” tambah Dr. Wulan.
Baca Juga : Sidang Kasus Skincare Ilegal Mira Hayati Kembali Ditunda, Terdakwa Melahirkan Lewat Operasi Caesar
Ia menekankan pentingnya membeli minyak goreng dari produsen terpercaya serta memastikan bahwa produk yang dibeli memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI 7709:2019).
“Masyarakat harus lebih selektif dan tidak tergiur harga murah, karena konsekuensi kesehatannya jauh lebih mahal,” katanya.
Sebagai langkah mitigasi, ia juga menyarankan masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan gorengan dan memperbanyak asupan sayur serta buah yang kaya antioksidan.
“Antioksidan membantu menangkal efek radikal bebas yang dihasilkan dari konsumsi minyak goreng berkualitas rendah,” tutupnya.
Sementara itu, pihak berwenang diharapkan segera melakukan investigasi dan penindakan tegas terhadap pelaku pemalsuan minyak goreng. Konsumen juga diminta untuk melaporkan jika menemukan produk yang mencurigakan.
Editor : Salman Alfarisi
Pingback: Peserta SNBT 2025 Tertangkap Gunakan Joki, Didiskualifikasi dan Diproses Hukum - celotehmuda.com