CELOTEHMUDA.COM – Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Wajo menggelar aksi unjuk rasa di beberapa titik strategis di Kabupaten Wajo pada Jumat (2/5).
Baca Juga : HMI MPO Cabang Wajo Maju Resmi Dilantik, Siap Transformasi untuk Umat dan Daerah
Aksi yang dimulai pukul 14.00 WITA ini menyuarakan tuntutan terhadap Bupati Wajo menjelang 100 hari masa kerjanya, dengan sorotan utama pada sektor pendidikan dan kesejahteraan rakyat.

Dengan mengangkat slogan “Rakyat Menanti Bukti, Bukan Janji”, massa aksi pertama kali mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo. Dalam orasinya, para demonstran menyoroti kondisi pendidikan yang dinilai belum layak dan masih menyisakan banyak persoalan, terutama terkait banyaknya anak yang putus sekolah
“Kami tidak melihat bukti nyata dari pemerintah bagaimana mereka menyetarakan kesejahteraan rakyat, terutama dalam hal pendidikan. Apa yang terjadi hari ini adalah cermin dari ketimpangan yang belum diselesaikan,” ujar salah satu orator dalam aksi tersebut.
Baca Juga : HMI Cabang Wajo Sampaikan Pernyataan Sikap atas Pelantikan Bupati Wajo
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo menerima massa aksi dan menyatakan bahwa pihaknya terbuka terhadap segala aspirasi yang disampaikan.

“Sudah ada beberapa upaya yang tengah kami lakukan untuk memperbaiki sistem pendidikan di daerah”. ujarnya
Setelah menyampaikan tuntutan di Kantor Dinas Pendidikan, massa melanjutkan aksi mereka ke gedung DPRD Kabupaten Wajo. Di titik kedua ini, massa menyuarakan bahwa pendidikan adalah hak seluruh anak bangsa, bukan hanya milik golongan mampu.
“Pendidikan harus setara dan dirasakan oleh seluruh anak-anak Indonesia, bukan hanya dinikmati oleh mereka yang mampu secara ekonomi,” seru salah seorang peserta aksi dalam orasinya.

Baca Juga : Dibalik Peringatan Hardiknas, Ada Realita Pendidikan yang Terlupakan
Adapun enam poin tuntutan utama yang disampaikan kepada DPRD Kabupaten Wajo meliputi:
1.Pemerataan kesejahteraan sosial melalui peningkatan infrastruktur.
2.Peningkatan akses layanan kesehatan.
3.Penguatan sektor kebudayaan melalui perancangan Perda untuk pelaksanaan Maccera Tappareng dan Festival Danau Tempe.
4.Perbaikan pengelolaan lingkungan, khususnya sampah dan air bersih.
5.Pendidikan gratis, kesejahteraan tenaga pendidik, serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
6.Perlindungan terhadap anak-anak di bawah umur.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Wajo yang menerima aspirasi tersebut menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti tuntutan dengan menggelar rapat dengar pendapat bersama instansi terkait.
Baca Juga : Asal Usul Hari Buruh Internasional dan Tuntutan 8 Jam Kerja
“Kami akan teruskan ke pimpinan DPRD dan segera merencanakan rapat tindak lanjut agar aspirasi ini mendapat perhatian serius,” ujarnya.
Aksi seruan yang digelar oleh HMI Cabang Wajo ini menjadi pengingat bahwa pembangunan tidak cukup hanya dengan janji, melainkan harus diwujudkan dalam kebijakan dan tindakan nyata. Di momentum Hari Pendidikan Nasional, suara rakyat yang disampaikan lewat aksi ini menguatkan kembali pesan penting: pendidikan, kesejahteraan, dan keadilan sosial adalah hak seluruh rakyat Indonesia.
( Salman Alfarisi )