Dendam, Frustrasi, atau Psikopat? Mengupas Pola Pikir Pembunuh Feni Ere

Dendam, Frustrasi, atau Psikopat? Mengupas Pola Pikir Pembunuh Feni Ere

CELOTEHMUDA.COM — Penangkapan Achmad Yani alias Amma (35) sebagai tersangka pembunuhan Feni Ere (28) membuka babak baru dalam investigasi kepolisian.

Baca Juga : Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Wanita Hamil, Pelaku Ternyata Pacar Sendiri

Selain menyoroti aspek hukum, kasus ini juga menarik perhatian dari perspektif psikologi kriminal. Apa yang mendorong seseorang untuk melakukan pembunuhan, dan bagaimana pola pikir seorang pelaku dalam kasus ini?

Achmad Yani, seorang tukang renovasi rumah, sebelumnya tidak memiliki riwayat kriminal berat. Namun, dalam dunia psikologi kriminal, seseorang tidak harus memiliki catatan kejahatan untuk menjadi pelaku pembunuhan.

Para ahli menyebut ada faktor internal dan eksternal yang dapat memicu perilaku kekerasan.

Menurut kriminolog Universitas Indonesia, Dr. Rina Arum, pelaku pembunuhan sering kali menunjukkan tanda-tanda gangguan kepribadian tertentu atau mengalami tekanan emosional yang memuncak.

Baca Juga : Pria Mabuk di Makassar Tebas Ibu Tiri dan Tetangga karena Tak Diberi Uang

“Bisa jadi ada akumulasi emosi yang lama terpendam, seperti kecemburuan, dendam, atau frustrasi ekonomi yang akhirnya meledak menjadi tindakan kejam,” ujarnya.

Dalam mengusut kasus ini, polisi kemungkinan bekerja sama dengan psikolog forensik untuk memahami pola pikir pelaku.

“Ada teknik profiling yang bisa membantu mengidentifikasi pola perilaku tersangka, apakah ia merencanakan pembunuhan atau hanya spontan,” kata pakar psikologi kriminal, Dr. Andi Saputra.

Salah satu indikasi penting adalah cara pelaku menyembunyikan mayat korban hingga hanya tersisa kerangka. Jika pembunuhan ini dilakukan dalam kondisi emosi yang tidak terkontrol, biasanya tersangka tidak memiliki rencana matang dalam menghilangkan bukti. Namun, jika mayat sengaja disembunyikan, bisa jadi ada perencanaan yang lebih sistematis.

Baca Juga : Geger! Remaja 18 Tahun di Mamuju Buang Bayi ke Sungai, Polisi Ungkap Motif Tragis

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya mengenali tanda-tanda perilaku mencurigakan di lingkungan sekitar.

Beberapa pakar menyarankan agar masyarakat lebih peduli terhadap individu yang menunjukkan perubahan perilaku drastis, terutama jika ada indikasi kekerasan atau ancaman terhadap orang lain.

Saat ini, Achmad Yani masih dalam proses pemeriksaan intensif. Polisi akan terus menggali motif pembunuhan ini, termasuk kemungkinan adanya faktor lain yang belum terungkap.

Seiring dengan proses hukum yang berjalan, pendekatan psikologi kriminal akan membantu mengungkap lebih dalam tentang karakter dan pola pikir seorang pembunuh.

Editor : Salman Alfarisi

Penangkapan Achmad Yani alias Amma (35) sebagai tersangka pembunuhan Feni Ere (28) membuka babak baru dalam investigasi kepolisian.

3 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *