Demonstrasi ‘Indonesia Gelap’ di Makassar Berujung Bentrokan dengan Warga

Celotehmuda.com – Aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap yang digelar mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) berujung bentrokan dengan warga di Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat (21/2/2025) malam. Bentrokan dipicu oleh blokade jalan yang dilakukan mahasiswa, yang kemudian memicu kemarahan warga.

Baca Juga : Polrestabes Makassar Kerahkan 1.200 Personel untuk Kawal Aksi ‘Indonesia Gelap’

Aksi mahasiswa awalnya berjalan damai. Mereka menyampaikan aspirasi dengan orasi dan membentangkan spanduk protes. Namun, menjelang malam, sejumlah demonstran mulai membakar ban dan menutup jalan utama di depan kampus UNM. Hal ini memicu reaksi keras dari warga yang merasa terganggu.

Warga yang geram berusaha menerobos blokade mahasiswa. Situasi semakin memanas ketika kedua belah pihak mulai terlibat aksi saling lempar batu. Suasana pun berubah menjadi ricuh sebelum akhirnya aparat kepolisian turun tangan untuk membubarkan massa.

“Masyarakat tidak semua senang dengan adanya penutupan jalan. Mereka mencoba menerobos, lalu terjadi aksi saling lempar antara warga dan mahasiswa,” ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana.

Baca Juga : Puncak Aksi “Indonesia Gelap” Digelar saat Pelantikan Kepala Daerah

Polisi tiba di lokasi sekitar pukul 20.00 Wita dengan kendaraan taktis (rantis) dan segera melakukan penyisiran di sekitar kampus. Bentrokan akhirnya dapat dihentikan setelah aparat mengamankan enam orang yang diduga sebagai pemicu kericuhan.

“Ada enam orang yang kita amankan karena melakukan pelemparan. Saat ini mereka masih diperiksa lebih lanjut,” kata Arya.

Polisi menduga enam orang yang diamankan bukan mahasiswa, melainkan kelompok anarko yang menyusup ke dalam aksi demonstrasi. Jika tidak terbukti melakukan tindak pidana, mereka akan dipulangkan dalam waktu 24 jam.

Arya juga memastikan bahwa tidak ada korban luka dari insiden ini, baik dari pihak mahasiswa, warga, maupun aparat keamanan. Selain itu, tidak ada fasilitas kampus yang mengalami kerusakan.

Editor : Salman Alfarisi