Cegah Tawuran Gara-Gara Game, Polisi Tegaskan Pentingnya Peran Keluarga dan Literasi Digital

Cegah Tawuran Gara-Gara Game, Polisi Tegaskan Pentingnya Peran Keluarga dan Literasi Digital

CELOTEHMUDA.COM — Kepolisian Resor Bulukumba berhasil menggagalkan potensi bentrokan antarkelompok pemuda yang dipicu oleh perselisihan saat bermain game online Mobile Legends. Peristiwa ini menjadi peringatan penting tentang perlunya edukasi digital dan pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas anak muda, baik di dunia nyata maupun maya.

Kejadian ini bermula dari konflik antar dua pemuda, MI dari Kajang dan AS dari Makassar, yang saling berselisih saat bermain game daring. Perselisihan itu tidak berhenti di layar ponsel. Ketegangan berlanjut ke media sosial dan memicu tantangan untuk berkelahi secara langsung. Sayangnya, tantangan itu ditanggapi serius. AS bahkan datang ke Bulukumba bersama lima rekannya, membawa serta senjata tajam.

Untungnya, informasi cepat dari warga membuat aparat gabungan Tim Resmob dan Unit Intelkam Polres Bulukumba segera bertindak. Senin, 9 Juni 2025, sekitar pukul 02.45 WITA, mereka mengamankan 13 pemuda yang diduga hendak terlibat tawuran tujuh dari Kajang dan enam dari Makassar. Dalam penggeledahan, petugas menyita empat badik, enam anak busur, dan satu pelontar panah.

“Ini menjadi contoh nyata betapa bahayanya jika konflik di ruang digital tidak segera diredam. Kita harus menyadari bahwa dunia maya bisa berdampak sangat nyata,” ujar Iptu Muhammad Ali, Kasat Reskrim Polres Bulukumba.

Lebih mengejutkan lagi, AS yang memicu kedatangan kelompok dari Makassar, diketahui merupakan anggota aktif Satpol PP Kota Makassar. Ia mengakui bahwa kehadiran mereka memang untuk meladeni ajakan berkelahi.

Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto, menegaskan bahwa kejadian ini menjadi alarm bagi seluruh pihak, terutama keluarga dan institusi pendidikan, untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap anak muda.

“Penting untuk menyadarkan mereka tentang etika berkomunikasi di media sosial dan batas-batas interaksi dalam dunia game. Konflik kecil bisa membesar jika tidak diatasi dengan bijak,” ungkapnya.

Ia juga mengajak tokoh agama, masyarakat, hingga sekolah untuk ikut ambil bagian dalam menyebarkan pemahaman tentang bahaya kecanduan game, penyalahgunaan media sosial, serta pentingnya membangun karakter positif di kalangan pemuda.

Sebagai tindak lanjut, Polres Bulukumba berencana menggelar program sosialisasi kolaboratif bersama instansi pendidikan, guna menanamkan nilai-nilai kedamaian dan toleransi dalam kehidupan digital remaja.

“Digital bukan zona bebas nilai. Anak muda perlu dibekali kemampuan berpikir kritis, empati, dan kontrol diri saat berselancar di dunia maya,” pungkas AKBP Restu.

Editor : Salman Alfarisi

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *