03 November 2025 | oleh Celotehmuda.com
Celotehmuda.com •• Makassar – Dua putra-putri asal Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, berhasil menorehkan prestasi membanggakan di tingkat provinsi.
Mereka adalah Andi Shevira Irwansyah, siswi kelas XII SMA Negeri 3 Sengkang, dan Andi Muhammad Fuadi Risqillah, mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP).
Baca Juga: Andi Syaqirah Dapat Kejutan Satu Paket Umrah dari PT Mubarak Travel Saat Konser Perdana
Keduanya dinobatkan sebagai Ana’ Dara Malebbi dan Kallolo Magaretta (AMKM) Sulawesi Selatan 2025 pada malam puncak yang digelar di Studio Berita Kota Makassar, Minggu (2/11/2025).
Ajang AMKM merupakan kompetisi tahunan yang bertujuan mencari ikon muda pelestari budaya Bugis-Makassar. Penilaian dalam ajang ini tidak hanya berfokus pada penampilan fisik, tetapi juga pada karakter, wawasan, serta pemahaman terhadap nilai-nilai budaya daerah.
Andi Shevira, yang akrab disapa Vira, mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan. Ia mengungkapkan, perjalanan menuju panggung AMKM bukan hal yang mudah.
“Awalnya sempat tidak diizinkan ikut karena saya sudah kelas tiga SMA. Tapi berkat dukungan guru dan keluarga, akhirnya saya bisa berangkat,” ujar Vira.
Setelah melalui berbagai tahapan seleksi, Vira akhirnya berhasil meraih gelar Ana’ Dara Malebbi Sulsel 2025. Ia mengatakan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan potensi daerahnya.
“Wajo terkenal dengan sutranya. Banyak orang mengenal sutra Bugis berasal dari sini,” ucapnya.
Selain itu, Vira juga menyebut destinasi wisata Danau Tempe sebagai salah satu kebanggaan masyarakat Wajo.
Baca Juga: Gaya Low Profile Munafri, Rayakan HUT Kota Makassar dengan Syukuran Sederhana
“Kami ingin memperkenalkan Wajo dan budaya Sulawesi Selatan lebih luas lagi. Tidak hanya lewat pakaian adat, tapi juga nilai-nilai yang kami bawa,” tambahnya.
Sementara itu, Andi Muhammad Fuadi Risqillah yang saat ini menempuh pendidikan di PNUP, juga menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tersebut.
Menurutnya, menjadi Kallolo Magaretta tidak hanya tentang penampilan, tetapi juga tentang tanggung jawab dan etika.
“Sebagai mahasiswa dan ketua kelas, saya harus bisa mengatur waktu antara kuliah dan persiapan lomba. Alhamdulillah, kerja keras saya terbayar dengan hasil ini,” kata Fuad.
Keduanya akan mewakili Sulawesi Selatan pada ajang tingkat nasional yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada Januari 2026 mendatang.
Mereka kini tengah mempersiapkan materi promosi budaya serta kostum yang akan digunakan.
“Persiapan utama tentu mental dan wawasan. Kami ingin tampil maksimal dan memperkenalkan budaya Bugis-Makassar secara luas,” jelas Fuad.
Vira menambahkan, dalam ajang nasional nanti, mereka akan membawa filosofi “siri’ na pacce” dan nilai malebbi warekkadanna, magaretta tallangengna yang mencerminkan kepribadian masyarakat Bugis-Makassar.
Keduanya berharap dapat memberikan hasil terbaik dan mengharumkan nama Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Wajo, di tingkat nasional.(*)