Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov Sulsel dan BMKG Siapkan Langkah Mitigasi Jelang Mudik Lebaran

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov Sulsel dan BMKG Siapkan Langkah Mitigasi Jelang Mudik Lebaran

CELOTEHMUDA.COM — Menjelang arus mudik Lebaran, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat melakukan koordinasi terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi jalur transportasi darat, laut, dan udara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menerima kunjungan Kepala BMKG Pusat, Prof. Dwikorita Karnawati, di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, pada Minggu (16/3). Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Maret hingga April, yang bersamaan dengan periode mudik Lebaran.

Salah satu topik utama dalam pertemuan itu adalah potensi longsor di jalur mudik, terutama di wilayah utara Sulsel yang memiliki medan curam, seperti Toraja, Luwu, Enrekang, dan Bone. BMKG telah memberikan data prediksi terkait potensi longsor yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk merencanakan langkah mitigasi.

Jufri Rahman menegaskan, “Dengan data ini, kami dapat segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk menyiapkan alat berat di lokasi rawan, serta dengan Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas buka tutup jika diperlukan.”

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial akan bersiaga untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana di jalur mudik.

Selain longsor, BMKG juga memetakan potensi banjir, terutama di wilayah Tenggara Sulsel, yang rawan terkena banjir rob di beberapa daerah pesisir. Untuk mengantisipasi dampak terhadap pelayaran, BMKG akan membangun radar pemantau gelombang laut di Selat Selayar-Jeneponto guna menjamin keselamatan kapal-kapal yang melintas.

Dwikorita Karnawati mengingatkan, “Wilayah Tenggara rawan banjir, bahkan berpotensi banjir rob. Oleh karena itu, koordinasi yang baik sangat diperlukan untuk mengelola risiko dengan cepat dan tepat.”

Tak hanya jalur darat dan laut, BMKG juga memastikan keselamatan jalur udara selama periode mudik. BMKG memberikan prakiraan cuaca kepada maskapai penerbangan enam jam sebelum keberangkatan, yang mencakup potensi erupsi gunung api, turbulensi, dan keberadaan awan kumulonimbus yang dapat membahayakan penerbangan.

“Informasi yang selalu diperbarui ini memungkinkan maskapai untuk merencanakan jalur penerbangan yang lebih aman,” kata Dwikorita.

Dengan langkah-langkah mitigasi yang telah disiapkan, diharapkan risiko bencana selama arus mudik Lebaran dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman.

Editor : Salman Alfarisi

 

Menjelang arus mudik Lebaran, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat melakukan koordinasi terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi jalur transportasi darat, laut, dan udara.

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *