Jenazah Wanita Obesitas di Parepare Dimakamkan dengan Bantuan Crane

Jenazah Wanita Obesitas di Parepare Dimakamkan dengan Bantuan Crane

Parepare, Celotehmuda.com – Seorang wanita bernama Jumriani Kadir, warga Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, meninggal dunia pada Senin pagi (23/6/2025) dalam usia sekitar 45 tahun. Jumriani diketahui mengalami obesitas ekstrem dengan berat badan diperkirakan mencapai 300 kilogram.

Kondisi fisik yang luar biasa ini membuat proses pemakaman tidak bisa dilakukan seperti biasa. Pihak keluarga pun meminta bantuan dari Damkar dan BPBD Parepare untuk memfasilitasi prosesi pemakaman. Sebuah crane milik Dinas Pemadam Kebakaran dikerahkan guna menurunkan peti jenazah ke liang lahat.

Menurut Camat Soreang, Awaluddin, almarhumah semasa hidupnya mengalami berbagai gangguan kesehatan akibat kondisi obesitasnya yang terus memburuk sejak pandemi.

“Kemungkinan saat pandemi pasien ini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan pola makan yang tidak terkontrol,” jelas Awaluddin.

Ia menambahkan bahwa sejak akhir 2024, Jumriani mulai mengeluhkan bagian perut yang mengeras dan mengalami sesak napas. Kondisi tersebut makin parah setelah orang tua korban meninggal dunia, yang menyebabkan Jumriani semakin tidak aktif secara fisik.

Sebelumnya, pada awal tahun 2025, tim Damkar Parepare juga pernah mengevakuasi Jumriani ke RSUD Andi Makkasau untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. Proses evakuasi kala itu pun harus dilakukan dengan peralatan khusus.

“Kami menerima laporan dari warga adanya pasien obesitas seberat kurang lebih 300 kg yang membutuhkan bantuan evakuasi,” ujar Fransiscus, Kabid Damkar Parepare.
“Pasien perempuan tersebut mengalami kesulitan untuk menuju rumah sakit akibat kondisi obesitas yang parah. Makanya kami bantu untuk proses evakuasinya.”

Prosesi pemakaman almarhumah pada hari yang sama berlangsung dengan lancar. Peti jenazah dimasukkan ke dalam peti kayu khusus dan diangkut menggunakan crane sebelum diturunkan ke liang lahat di pemakaman keluarga. Warga setempat turut menyaksikan dengan rasa haru dan simpati.

Salman Alfarisi

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *