CELOTEHMUDA.COM – Dulu, radio adalah jendela dunia. Dari musik, berita, sampai drama bersambung — semua bisa didengar hanya lewat satu alat kecil tanpa layar. Tapi kini, suara radio perlahan memudar di tengah hiruk-pikuk media digital. Kenapa?
Baca Juga : Alfamart dan Indomaret, Dua Ritel Serupa Tapi Tak Sama
1. Generasi Baru Tak Terbiasa Mendengar, Lebih Suka Melihat
Anak muda lebih memilih visual. YouTube, TikTok, dan Instagram menawarkan konten yang cepat dan menarik mata. Sementara radio hanya mengandalkan suara, yang bagi sebagian orang terasa “kurang lengkap”.
2. Radio Tak Lagi Jadi Sumber Utama Informasi
Dulu, radio menyampaikan berita tercepat. Sekarang, notifikasi dari media online sudah sampai ke tangan kita bahkan sebelum penyiar bicara. Kecepatan digital mengalahkan siaran suara.
Baca Juga : Dibangun 1955, Masjid Raya Sengkang Simpan Fakta yang Tak Banyak Orang Tahu
3. Kurangnya Inovasi Konten
Banyak stasiun radio masih memakai pola lama: lagu–iklan–obrolan ringan. Minimnya variasi dan konten yang relatable membuat pendengar muda merasa “gak nyambung”.
4. Akses Mudah ke Musik Digital
Layanan seperti Spotify, Joox, dan Apple Music membuat orang bisa memilih lagu sendiri tanpa menunggu. Radio, yang sifatnya satu arah dan tidak bisa dipilih, jadi terasa ketinggalan.
5. Podcast Mengambil Alih Fungsi Diskusi
Podcast kini jadi alternatif favorit. Topiknya lebih spesifik, bisa diputar kapan saja, dan terasa lebih personal. Ini membuat orang beralih dari siaran langsung radio ke format on-demand.
Baca Juga : Mengapa Sidik Jari Setiap Orang Berbeda? Ini Fungsi Evolusionernya
Tapi, Apakah Radio Benar-Benar Mati?
Tidak juga. Di pelosok negeri, radio masih jadi andalan informasi. Di situasi darurat, seperti bencana, radio sering kali jadi satu-satunya media yang tetap hidup. Bahkan beberapa radio kini berevolusi ke format streaming dan podcast.
Radio mungkin ditinggalkan, tapi belum benar-benar hilang. Ia hanya menunggu untuk didengar kembali dengan cara yang lebih segar dan relevan.
Editor : Salman Alfarisi
Pingback: Ketika Dedi Mulyadi Disebut Jokowi-nya Sunda, Ini Faktanya - celotehmuda.com
Pingback: Cecep Konsisten Jaga Kebersihan Masjid, Kerajaan Arab Saudi Balas dengan Undangan Haji - celotehmuda.com