CELOTEHMUDA.COM — Di tengah dinamika politik yang kerap dipenuhi strategi dan kepentingan, momen silaturahmi personal justru menghadirkan pesan moral yang dalam. Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, atau yang akrab disapa Appi, melakukan kunjungan ke kediaman Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, H. M. Jusuf Kalla (JK), di Jakarta, pada 16 April 2025.
Baca Juga : Munafri Janji Kejutan bagi Kafilah STQH Makassar Jika Raih Juara
Pertemuan tersebut tidak dibingkai dalam suasana resmi nan protokoler. Sebaliknya, Appi datang sebagai seorang “anak” yang memohon wejangan dari sosok yang telah malang melintang dalam panggung politik nasional. Dalam tradisi Bugis-Makassar, langkah ini dikenal sebagai mappatabe—sebuah bentuk penghormatan dengan meminta restu kepada yang dituakan.
“Saya sebagai anak dan Pak JK sebagai orang tua, saya minta wejangan berupa nasihat untuk membangun Kota Makassar ke depan,” ujar Appi kepada wartawan usai pertemuan.
Menurut Appi, pertemuan tersebut berlangsung hangat dan penuh makna. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan JK memberikan masukan, terutama menyangkut arah pembangunan dan tata kelola pemerintahan di Makassar.
Baca Juga : Makassar Cultural Day Siap Tampil, Munafri Minta Tak Sekadar Seremoni
“Pak JK bertanya, bagaimana kondisi Makassar? Beliau menekankan bahwa saya harus berbuat baik demi kepentingan masyarakat, menjaga amanah, dan kepercayaan rakyat,” ungkap Appi menirukan pesan JK.
JK, yang dikenal luas sebagai tokoh nasional asal Sulawesi, juga menitipkan sejumlah catatan penting terkait pembangunan kota. Ia menyoroti perlunya pembenahan infrastruktur, pengurangan kemacetan, serta penataan ruang kota yang lebih terintegrasi dan ramah masyarakat.
“Beliau meminta agar banyak hal diperbaiki di Kota Makassar agar menjadi lebih baik. Mulai dari aspek infrastruktur, lalu lintas, hingga perencanaan tata ruang,” sambung Appi.
Baca Juga : Munafri Arifuddin Tegaskan Komitmen Pendidikan Inklusif Jadi Prioritas Utama Makassar
Lebih dari sekadar saran teknokratis, Appi melihat nasihat JK sebagai titipan nilai dan moral kepemimpinan. Dalam pandangannya, membangun kota bukan hanya soal proyek, tetapi juga soal karakter, keteladanan, dan kesetiaan pada amanah publik.
“Lima tahun ke depan adalah masa yang penuh tantangan. Tapi saya yakin, dengan menjaga nilai-nilai luhur dan mendengarkan para tokoh, kita bisa mewujudkan Makassar yang lebih baik,” tutupnya.
Editor : Salman Alfarisi