Jangan Tunggu Dimintai Maaf: Inilah Esensi Idul Fitri yang Sebenarnya

Jangan Tunggu Dimintai Maaf: Inilah Esensi Idul Fitri yang Sebenarnya

CELOTEHMUDA.COM — Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang merasa enggan untuk meminta maaf terlebih dahulu, apalagi jika merasa tidak bersalah.

Baca Juga : Tips Mudah dan Cepat Mendapatkan Sertifikasi Halal untuk Pelaku Usaha

Rasa gengsi dan kekhawatiran dianggap lemah kerap menjadi penghalang utama. Padahal, dalam Islam, meminta maaf terlebih dahulu justru merupakan salah satu bentuk kemuliaan hati yang tinggi nilainya di sisi Allah SWT.

Tindakan ini tidak hanya menyelesaikan konflik, tetapi juga merupakan bagian dari proses penyucian jiwa. Seseorang yang mengedepankan perdamaian dan mengalah dari ego pribadinya sedang menapaki jalan kedewasaan spiritual.

Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menjunjung tinggi nilai pemaafan dan silaturahmi.

Baca Juga : Hukum Berdoa dalam Hati Menurut Islam, Bolehkah?

Dalam Al-Qur’an dan hadis, umat Islam dianjurkan untuk menjaga ukhuwah dan segera memperbaiki hubungan yang retak. Salah satu ciri orang bertakwa adalah mampu menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain, sebagaimana tercantum dalam surah Ali ‘Imran ayat 134.

Maka dari itu, mendahului permintaan maaf merupakan manifestasi dari ketakwaan, bukan kelemahan.

Di tengah masyarakat modern yang kompetitif dan individualistik, sikap ini menjadi semakin langka. Namun justru karena itu, nilainya menjadi semakin tinggi.

Baca Juga : Takdir Allah: Mengapa Dia Memberikan Apa yang Dibutuhkan, Bukan yang Diinginkan?

Tidak mudah menundukkan ego dan membuka ruang untuk memulai perdamaian, terlebih saat diri merasa sebagai pihak yang tidak bersalah.

Dalam konteks ini, permintaan maaf lebih dulu bukan hanya menyangkut hubungan antarindividu, tetapi juga menjadi cerminan dari kualitas batin seseorang. Islam tidak mengukur siapa yang salah dan benar semata, melainkan siapa yang lebih cepat mengusahakan perdamaian.

Meminta maaf terlebih dahulu adalah bentuk keberanian spiritual dan kelapangan hati. Bukan karena seseorang kalah dalam argumen, tetapi karena menang dalam pengendalian diri.

Editor : Salman Alfarisi

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang merasa enggan untuk meminta maaf terlebih dahulu, apalagi jika merasa tidak bersalah.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *