Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana merekrut warga sipil dengan keahlian di bidang siber untuk bergabung sebagai anggota militer. Para tenaga ahli ini akan ditempatkan di Matra Siber, yang nantinya menjadi bagian keempat dalam struktur TNI selain Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
Baca Juga : KPK Usut Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia Bernilai Triliunan Rupiah
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, mengungkapkan bahwa langkah ini lebih efektif dibandingkan melatih prajurit TNI agar menguasai keterampilan siber dari awal.
“Kalau di bidang lain seperti siber, saya merekrut khusus yang memang tadinya sudah ahli di bidang tersebut. Sipilnya siber, kami jadikan tentara,” ujar Agus dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Agus menekankan bahwa membentuk tentara dari individu yang sudah memiliki latar belakang siber lebih efisien dibandingkan melatih prajurit yang belum memiliki dasar di bidang tersebut.
Baca Juga : PPATK Ungkap Penyalahgunaan Dana Desa untuk Judi Online Hingga Puluhan Miliar
Selain ahli siber, TNI juga akan mempertimbangkan spesialisasi lainnya dalam proses rekrutmen. Agus mencontohkan perekrutan perwira prajurit karier (PK) yang selama ini dilakukan untuk profesi tertentu, seperti dokter, psikolog, dan ahli hukum.
Ia juga memastikan bahwa pelatihan bagi perwira karier dari jalur ini akan disesuaikan dengan keahlian mereka. Kurikulum yang diterapkan akan dirancang agar calon prajurit memiliki kompetensi di bidang siber sejak awal mereka bergabung dengan TNI.
“Kurikulumnya kami ubah yang mengarah pada kejuruan siber tersebut, sehingga nanti pada saat dilantik, mereka sudah memiliki kemampuan siber yang mumpuni,” pungkasnya.