Celotehmuda.com – Seorang pria di Shanghai mengalami kerugian hampir 200.000 yuan atau sekitar Rp 430 juta setelah tertipu dalam hubungan jarak jauh dengan seorang “pacar” yang ternyata diciptakan oleh kecerdasan buatan (AI). Sosok fiktif itu diperkenalkan sebagai seorang wanita bernama Jiao.
Baca Juga : Warga Sidrap Hati-hati dengan Penipuan Mengatasnamakan UMKM
Penipu menggunakan perangkat lunak AI generatif untuk menciptakan video serta gambar realistis seorang wanita muda yang kemudian digunakan untuk menyamar sebagai Jiao.
Korban, yang percaya bahwa Jiao adalah kekasih aslinya, mentransfer sejumlah uang dengan total hampir 200.000 yuan. Penipu membujuknya dengan berbagai alasan, mulai dari permintaan dana untuk membuka usaha hingga biaya medis kerabatnya.
Tak hanya itu, pelaku juga memalsukan kartu identitas dan laporan medis guna memperkuat kebohongan mereka. Menurut laporan media China, CCTV, aksi ini dijalankan oleh sindikat penipuan yang mengandalkan teknologi AI untuk menciptakan konten manipulatif yang tampak meyakinkan.
Baca Juga : “Pelaku Penipuan dan Penggelapan Gas Elpiji, di amankan resmob wajo”
“Sepanjang hubungan mereka, Tuan Liu tidak pernah bertemu langsung dengan Nona Jiao,” demikian pernyataan yang dikutip dari laporan kepolisian.
Sebuah video yang beredar memperlihatkan berbagai foto seorang wanita dalam beberapa skenario, seperti berpose dengan palet cat dan berdiri di jalan kota.
Kemajuan teknologi AI semakin meningkatkan kecanggihan modus penipuan di berbagai belahan dunia. Pada awal Februari, raksasa media sosial Meta memperingatkan pengguna internet untuk lebih waspada terhadap kenalan daring yang menjanjikan romansa tetapi meminta uang. Meta juga menyoroti bahwa penipuan berbasis AI generatif kini semakin sering terjadi.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan daring, terutama ketika melibatkan transaksi keuangan. Dengan semakin majunya teknologi, penipuan digital pun semakin sulit dideteksi, sehingga penting untuk selalu memverifikasi identitas seseorang sebelum melakukan interaksi lebih lanjut.
Editor : Salman Alfarisi