Lulusan SD, Tukang Sampah Ini Temukan Cara Sulap Plastik Jadi BBM Murah

CELOTEHMUDA.COM — Di tengah isu pencemaran lingkungan akibat limbah plastik, seorang pria lanjut usia di Jombang, Jawa Timur, berhasil menemukan solusi inovatif.

Baca Juga : Waspada! Bisnis Palsu di Google Maps Bisa Jerat Dompet Anda

Kakek Muryani, seorang petugas kebersihan berusia 60-an tahun, menciptakan alat destilasi yang mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).

Dengan latar belakang pendidikan hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), inovasi ini tak hanya mengejutkan masyarakat, tetapi juga menarik perhatian para ahli energi.

Tak memiliki pendidikan tinggi tak menyurutkan semangat Muryani. Ia mengaku belajar secara otodidak berdasarkan ilmu yang diajarkan sang ayah.

Baca Juga : Rekening Terkuras Saat Mudik? Kenali Modus Phishing yang Mengintai Anda

“Saya hanya lulus SD saja karena waktu itu keluarga saya broken home. Dan saya sempat diberitahu oleh ayah saya jika plastik dipanaskan bisa jadi minyak. Dari situ saya praktek sendiri hingga jadi seperti ini,” kata Muryani.

Sebagai petugas kebersihan di bank sampah, Muryani memiliki akses luas terhadap limbah plastik. Berbekal pengalaman dan keingintahuan, ia mulai bereksperimen dengan berbagai teknik pemanasan dan penyulingan.

Proses ini tidak mudah, bahkan alat buatannya sempat meledak dalam beberapa percobaan awal. Namun, dengan ketekunan dan dedikasi, akhirnya ia berhasil menciptakan destilator yang mampu mengubah plastik menjadi BBM.

Baca Juga : Apple Capai Kesepakatan dengan Indonesia, iPhone 16 Siap Dipasarkan

Alat ciptaan Muryani bekerja dengan konsep destilasi termal, di mana plastik dipanaskan hingga suhu tertentu untuk memecah rantai molekulnya menjadi bahan bakar cair.

Dengan kapasitas 10 kg sampah plastik, alat ini mampu menghasilkan sekitar 10 liter BBM dengan komposisi 6 liter solar, 2,5 liter premium, dan 1,5 liter minyak tanah.

“Proses penyulingan ini membutuhkan suhu sekitar 200 derajat Celcius. BBM akan terpisah dengan sendirinya karena alat ini sudah diatur dengan kondensor,” jelasnya.

BBM hasil inovasinya diberi nama “BBM Plast”, yang dijual dengan harga lebih murah dibanding bahan bakar konvensional.

Baca Juga :  Meta Soroti Isu Pembatasan Akses Media Sosial oleh Komdigi

“Satu liter premium Rp 7.000, solar Rp 6.500, dan minyak tanah Rp 9.500. Lebih murah, tapi kualitasnya tidak kalah,” tambahnya.

Inovasi Muryani tak hanya diminati warga sekitar, tetapi juga diakui secara resmi. Ia meraih penghargaan di bidang energi tingkat Provinsi Jawa Timur setelah sebelumnya memenangkan lomba inovasi teknologi di tingkat kabupaten.

Kisahnya bahkan menarik perhatian perusahaan besar dan lembaga riset yang menawarkan kerja sama. Namun, dengan tegas ia menolak dan memilih tetap menjadi petugas kebersihan di bank sampah.

“Saya lebih senang begini, tetap dekat dengan masyarakat dan bisa membantu mengurangi sampah plastik,” ucapnya.

Saat ini, alat destilator buatannya telah dijual ke berbagai daerah dengan harga puluhan juta rupiah per unit. Meski demikian, Muryani berharap alat ini bisa mendapatkan hak paten agar dapat diproduksi secara lebih luas untuk membantu mengatasi krisis sampah plastik di Indonesia.

Penemuan Muryani menjadi bukti bahwa inovasi tidak selalu lahir dari laboratorium canggih atau pendidikan tinggi. Dengan kerja keras dan ketekunan, seseorang dapat menciptakan perubahan besar bagi masyarakat dan lingkungan.

Ke depan, ia berharap pemerintah dan dunia industri bisa memberikan dukungan lebih besar terhadap teknologi daur ulang plastik menjadi energi.

“Kalau banyak yang pakai alat ini, sampah plastik tidak akan jadi masalah lagi,” tutupnya penuh optimisme.

Editor : Salman Alfarisi

Di tengah isu pencemaran lingkungan akibat limbah plastik, seorang pria lanjut usia di Jombang, Jawa Timur, berhasil menemukan solusi inovatif.

2 thoughts on “Lulusan SD, Tukang Sampah Ini Temukan Cara Sulap Plastik Jadi BBM Murah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *