Celotehmuda.com – Di hari pertama menjabat sebagai Wali Kota Makassar periode 2025-2030, Munafri Arifuddin menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai keislaman dengan melaksanakan Salat Zuhur berjemaah di Masjid Rahmatul Ilham, kompleks Balai Kota Makassar, Senin (3/3/2025).
Baca Juga : Pemkot Makassar Evaluasi 7.000 Tenaga Non-ASN Laskar Pelangi
Ia bahkan bertindak sebagai muazin dan mengumandangkan azan. Selain itu, Munafri memperkenalkan kebijakan baru yang mewajibkan pegawai Pemkot Makassar untuk membiasakan salat berjemaah guna meningkatkan disiplin dan nilai religius di lingkungan kerja.

Munafri berharap masjid di Balai Kota tidak hanya menjadi tempat salat, tetapi juga pusat kegiatan religius bagi pegawai Pemkot. Selain itu, ia mengajak pegawai untuk lebih aktif dalam kegiatan ibadah serta menekankan pentingnya menjaga kebersihan masjid, khususnya di area tempat wudu dan toilet. Menurutnya, kebersihan adalah bagian dari keimanan dan harus menjadi perhatian utama bagi semua pengguna masjid.
“Saya ingin seluruh pegawai menjadikan salat berjemaah sebagai kebiasaan. Masjid ini harus menjadi tempat utama dalam keseharian kita, bukan sekadar tempat singgah saat jam istirahat,” ujar Munafri.
Ia juga menegaskan bahwa masjid tidak boleh disalahgunakan sebagai tempat beristirahat atau bermalas-malasan di jam kerja. Menurutnya, keberadaan masjid di Balai Kota seharusnya menjadi motivasi bagi pegawai untuk meningkatkan produktivitas dan kedisiplinan dalam bekerja.
“Kita harus memastikan bahwa masjid selalu bersih, nyaman, dan wangi. Jangan sampai ada debu atau bau tidak sedap yang mengganggu kekhusyukan kita dalam beribadah,” pesannya.
“Saya tidak ingin ada yang menjadikan masjid sebagai tempat untuk bersembunyi atau bermalas-malasan di jam kerja. Masjid harus menjadi tempat yang memotivasi kita untuk lebih produktif,” tambahnya.
Dengan kebijakan ini, Munafri Arifuddin ingin menjadikan masjid sebagai pusat spiritual yang tidak hanya meningkatkan keimanan pegawai, tetapi juga membangun disiplin dan etos kerja yang lebih baik. Ia menegaskan bahwa ibadah harus sejalan dengan tanggung jawab sebagai aparatur negara, sehingga produktivitas dan kualitas pelayanan kepada masyarakat tetap terjaga.
Editor : Salman Alfarisi