Iran Kecam Serangan AS, Balas dengan Rudal dan Peringatkan Blokade Selat Hormuz

23 Juni 2025 | oleh Celotehmuda.com

Iran Kecam Serangan AS, Balas dengan Rudal dan Peringatkan Blokade Selat Hormuz
Bagikan artikel ini:

Teheren, Celotehmuda.com – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Iran secara resmi mengecam keras serangan udara yang dilakukan Amerika Serikat pada 22–23 Juni 2025 terhadap sejumlah fasilitas strategis di wilayahnya. Pemerintah Iran menilai serangan tersebut sebagai bentuk pelanggaran hukum internasional dan ancaman nyata terhadap kedaulatan negaranya.

Baca Juga: Aklamasi, Andi Bau Padiawanti Kembali Nakhodai KKW Kolaka Utara saat Musda

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam pernyataan resminya menyebut bahwa tindakan militer AS merupakan “agresi terang-terangan” dan telah melewati batas.

“Pemerintah yang gemar perang dan melanggar hukum di Washington harus bertanggung jawab penuh atas segala konsekuensi berbahaya dan dampak luas dari aksi agresinya,” ujarnya seperti dikutip dari kantor berita resmi IRNA.

Iran juga menyatakan bahwa serangan tersebut melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2231, serta hak Iran untuk mengembangkan program nuklir damai.

Sebagai bentuk pembalasan, Iran telah meluncurkan sedikitnya 20 rudal balistik ke wilayah Israel yang disebut sebagai “mitra strategis AS” di kawasan. Aksi tersebut dilaporkan menyebabkan sejumlah korban, meskipun belum ada konfirmasi rinci dari pihak Israel mengenai dampaknya.

Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan kesiapan untuk memperluas respons militer, termasuk opsi menyerang pangkalan militer AS di Timur Tengah jika dianggap perlu.

Juru bicara IRGC, Ebrahim Zolfaqari, menegaskan:

Baca Juga: Proyek Jalan Provinsi Resmi Masuk Tahap Lelang

“Tuan Trump, si penjudi, Anda mungkin memulai perang ini, tetapi kami yang akan mengakhirinya.”

Selain itu, Iran memperingatkan bahwa pihaknya mempertimbangkan penutupan Selat Hormuz, jalur penting perdagangan minyak dunia, sebagai tekanan strategis terhadap negara-negara barat.

Iran mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pertemuan darurat guna membahas tindakan AS yang dianggap mengancam perdamaian dunia. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dalam pidatonya menyebut Amerika Serikat sebagai “provokator utama rezim Zionis” dan mengajak seluruh rakyat Iran untuk bersatu menghadapi ancaman eksternal.

“Kita tidak akan tinggal diam saat negara kita diserang. Dunia tidak boleh bungkam terhadap kekerasan yang dilakukan terhadap negara berdaulat,” ujar Pezeshkian.

Baca Juga: Polri Luncurkan PoliceTube, Platform Video Transparansi Publik

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi terbaru dari Gedung Putih maupun Pentagon terkait peringatan dan serangan balasan dari Iran. Namun sebelumnya, AS menyatakan serangannya ditujukan untuk menghambat program nuklir Iran yang dianggap semakin mengkhawatirkan.

Pengamat internasional memperingatkan bahwa eskalasi ini berpotensi meluas menjadi konflik regional yang lebih besar. Kenaikan harga minyak mentah global sudah mulai terasa, dan negara-negara tetangga di Timur Tengah tengah bersiap menghadapi segala kemungkinan.

Salman Alfarisi